Hi .... jumpa lagi di blog karier ini, tulisan saya kali ini adalah menyangkut tentang pilihan karier anda setelah bekerja nantinya. Saya merasa perlu untuk menuliskan topik ini, karena banyak ex mahasiswa saya yang baru masuk kerja, sering konsul kepada saya tentang masa depan karier mereka.
Ketika saya tanya persoalannya apa, kebanyakan dari mereka bingung ketika harus menentukan jalur karier, memilih jalur manajerial atau di jalur spesialis. Sebetulnya, kedua jalur karier itu pada dasarnya sama saja, tergantung dari minat dan juga kemampuan karyawan yang bersangkutan.
(sumber: google)
Kalau kita lihat dari skema diatas, maka setiap mahasiswa yang telah lulus dan masuk ke dalam dunia kerja, maka posisi pertama (entry level) mereka adalah sebagai staff tepatnya sebagai junior staff. Pada level ini belum dibedakan antara jalur manajerial dengan jalur spesialis.
Biasanya di entry level, karyawan baru (terutama bagi yang baru lulus dari perguruan tinggi) tidak langsung ditempatkan di pos masing-masing (biasanya untuk perusahaan besar), pada umumnya para karyawan baru ini akan dimasukkan dalam program pelatihan di tempat kerja yang disebut ODP (=Officer Development Program) untuk beberapa bulan kedepan.
ODP ini lebih seperti program orientasi bagi karyawan entry level, dimana para karyawan baru akan diperkenalkan kepada kultur perusahaan, system kerja berikut proses penilaiannya, untuk mengerti hal itu biasanya pihak training departement akan memberikan pelatihan terstruktur yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan kerja sambil tidak lupa untuk membentuk pola pikir dan kebiasaan mereka agar sesuai dengan kultur perusahaan di tempat mereka akan mulai bekerja.
Setelah mereka bekerja beberapa tahun, barulah persoalan untuk memilih jalur manajerial atau spesialisasi akan timbul.
Jalur manajerial,
Jalur manajerial biasanya dimulai pada saat karyawan akan dipromosikan untuk jabatan supervisor ke atas. Bagi yang dipromosikan untuk mengambil jalur manajerial, maka waktu kerja terbesar akan digunakan untuk memimpin, mengontrol dan mengorganisasi staff yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Seorang yang di promosikan untuk jalur manajerial, pada umumnya adalah orang-orang yang berwawasan luas dan memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai persoalan kompleks di dalam perusahaan.
Biasanya orang-orang degan type manajerial adalah orang yang generalis, dalam artian bisa melihat persoalan dan menyelesaikannya dari berbagai sudut pandang.
Untuk para calon manager, di beberapa perusahaan menyediakan suatu fasilitas program pelatihan yang disebut sebagai MDP (=Management Development Program)
Jalur spesialis,
Berbeda dengan jalur manajerial, maka untuk anda yang memilih jalur spesialis maka komponen waktu terbesar adalah untuk mengerjakan tugas-tugas yang bersifat teknikal. Teknikal disini tidak berarti harus berhubungan dengan dunia teknik, tetapi lebih kepada menyelesaikan persoalan-persoalan teknis di bidangnya masing-masing. Bisa saja itu persoalan teknis pemasaran, teknis keuangan, dsb.
Orang yang memilih jalur spesialis, pada umumnya adalah orang yang senang mendalami satu bidang dan menjadi pakar di bidang tersebut. Oleh karena tuntutan bidang tugasnya adalah spesifik pada satu bidang tertentu maka dia akan lebih banyak bekerja secara independent.
Jenjang karier untuk jalur spesialis, dimulai dari tingkat spesialis muda, spesialis senior, dst. Perbedaan level bukan ditentukan oleh jumlah orang yang menjadi tanggung jawabnya (seperti yang berkarier di jalur manajerial) melainkan lebih kepada kedalaman nya menguasai satu bidang tertentu yang membuat dia bisa dipekerjakan di beberapa proyek yang membutuhkan ketrampilan yang dimiliki.
Jalur mana yang memiliki prospek lebih baik?
Keduanya saya pikir memiliki prospek yang sama baiknya, tinggal kembali kepada orang yang melakukannya saja. Untuk soal penghasilan, setahu saya di negara-negara maju tidak ada perbedaan antara orang yang bekerja di bidang manajerial dan orang yang bekerja di bidang spesialis.
Kalau ada perbedaan itu dikarenakan perbedaan jam terbang nya saja, yang jam terbangnya lebih tinggi sudah tentu biasanya mendapatkan kompensasi yang lebih dari juniornya. Itu semua menyangkut tentang ketrampilan dan pengalaman kerja orang yang bersangkutan.
Selamat berkarier dan semoga sukses! (IHW)
Senin, 12 Maret 2018
Sabtu, 03 Maret 2018
Type kepribadian dan Jenis pekerjaan
Dalam diskusi dengan para mahasiswa, saya sering mendapatkan pertanyaan tentang hubungan antara pekerjaan dan kepribadian seseorang.
Berdasarkan pengalaman pribadi di dunia kerja maupun berdasarkan buku-buku yang pernah saya baca memang ada keterkaitan antar kepribadian seseorang dengan jenis pekerjaan yang dipilihnya. Meskipun keterkaitan itu tidaklah mutlak, karena di dunia riil banyak faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam pkekerjaannya. Tetapi setidaknya dengan mengenal teory yang membahas tentang type kepribadian dan jenis pekerjaan yang dipilih seseorang, setidaknya seseorang sudah bisa melihat kecocokan diri dengan pekerjaan yang ditawarkan.
Menurut literature yang pernah saya baca mengenai pengembangan karier, maka type-type kepribadian bisa dibagi menjadi 6 golongan utama yaitu
1.Type Realistic (R), adalah pribadi yang menyukai suatu aktivitas yang bersifat konkret, praktis, dan nyata. Biasanya type realistik cocok untuk jenis pekerjaan seperti mekanik, ahli bedah, ahli kelistrikan, dsb.
2.Type Investigative (I), orang yang memiliki type investigative cenderung untuk berpikir secara ilmiah, analitis, suka menyelidik, dan logis. Pekerjaan yang sesuai untuk type ini adalah dosen/guru, peneliti, pengembang, pustakawan, penyelidik, dst.
3.Type Artistic (A). biasanya memiliki daya kreasi yang tinggi, imaginatif dan mengambil keputusan dengan intuisi yang tajam. Type artistik biasanya akan memilih jenis pekerjaan yang berhubungan dengan seni seperti arsitektur, design interior, design fashion, design grafis, seni rupa, editor, pemusik, dll
4.Type Social (S), Type ini memiliki karakter yang gemar membantu sesama, dermawan, sabar dan memiliki kemampuan diplomasi yang tinggi untuk mencapai kata sepakat atau kompromi di lapangan. Pekerjaan yang biasa diminati oleh orang-orang type sosial adalah pekerja sosial, aparatur pemerintah, psikolog, therapis, konselor pendidikan, konsultan karier, pendeta, dsb.
5.Type Entrepreneur (E), karakter yang kuat, suka tantangan, mahir dalam berkompetisi, dinamis, tidak suka hal-hal yang bersifat rutin, memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Wiraushawan, pedagang saham, sales representative, dsb.
6.Type Conventional (C), ditandai dengan keteraturan, ketertiban, ketekunan, kerapihan, dan memiliki ketelitian yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Karier yang sesuai untuk type ke 6 ini adalah sekertaris perusahaan, akuntan, keuangan, aktuaris, penulis masalah teknis, statistician, dll.
Type - type di atas tidak berdiri sendiri, biasanya ada 1 type yang dominan dilengkapi dengan 1 type lain yang sifatnya lebih supporting. Sebetulnya ke 6 type kepribadian itu ada dalam diri kita semua, hanya selalu ada yang lebih dominan dari yang lain. (IHW)
Berdasarkan pengalaman pribadi di dunia kerja maupun berdasarkan buku-buku yang pernah saya baca memang ada keterkaitan antar kepribadian seseorang dengan jenis pekerjaan yang dipilihnya. Meskipun keterkaitan itu tidaklah mutlak, karena di dunia riil banyak faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam pkekerjaannya. Tetapi setidaknya dengan mengenal teory yang membahas tentang type kepribadian dan jenis pekerjaan yang dipilih seseorang, setidaknya seseorang sudah bisa melihat kecocokan diri dengan pekerjaan yang ditawarkan.
Menurut literature yang pernah saya baca mengenai pengembangan karier, maka type-type kepribadian bisa dibagi menjadi 6 golongan utama yaitu
1.Type Realistic (R), adalah pribadi yang menyukai suatu aktivitas yang bersifat konkret, praktis, dan nyata. Biasanya type realistik cocok untuk jenis pekerjaan seperti mekanik, ahli bedah, ahli kelistrikan, dsb.
2.Type Investigative (I), orang yang memiliki type investigative cenderung untuk berpikir secara ilmiah, analitis, suka menyelidik, dan logis. Pekerjaan yang sesuai untuk type ini adalah dosen/guru, peneliti, pengembang, pustakawan, penyelidik, dst.
3.Type Artistic (A). biasanya memiliki daya kreasi yang tinggi, imaginatif dan mengambil keputusan dengan intuisi yang tajam. Type artistik biasanya akan memilih jenis pekerjaan yang berhubungan dengan seni seperti arsitektur, design interior, design fashion, design grafis, seni rupa, editor, pemusik, dll
4.Type Social (S), Type ini memiliki karakter yang gemar membantu sesama, dermawan, sabar dan memiliki kemampuan diplomasi yang tinggi untuk mencapai kata sepakat atau kompromi di lapangan. Pekerjaan yang biasa diminati oleh orang-orang type sosial adalah pekerja sosial, aparatur pemerintah, psikolog, therapis, konselor pendidikan, konsultan karier, pendeta, dsb.
5.Type Entrepreneur (E), karakter yang kuat, suka tantangan, mahir dalam berkompetisi, dinamis, tidak suka hal-hal yang bersifat rutin, memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Wiraushawan, pedagang saham, sales representative, dsb.
6.Type Conventional (C), ditandai dengan keteraturan, ketertiban, ketekunan, kerapihan, dan memiliki ketelitian yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Karier yang sesuai untuk type ke 6 ini adalah sekertaris perusahaan, akuntan, keuangan, aktuaris, penulis masalah teknis, statistician, dll.
Type - type di atas tidak berdiri sendiri, biasanya ada 1 type yang dominan dilengkapi dengan 1 type lain yang sifatnya lebih supporting. Sebetulnya ke 6 type kepribadian itu ada dalam diri kita semua, hanya selalu ada yang lebih dominan dari yang lain. (IHW)
Sabtu, 24 Februari 2018
Bagaimana proses seleksi karyawan dilakukan?
Banyak pertanyaan dari mahasiswa tentang proses seleksi karyawan baik yang terkait dengan langkah2x dalam seleksi maupun jangka waktunya.
Dalam tulisan ini saya coba jelaskan secara singkat tentang proses seleksi karyawan yang umum dilakukan oleh perusahaan pada saat mereka membutuhkan karyawan
Saya sisipkan juga infografis proses seleksi yang saya dapat dari internet untuk membantu kalian lebih mudah memahami tulisan saya selanjutnya.
(sumber: google.com)
Kita mulai saja membicarakan tentang proses rekruitment, sebenarnya ada banyak pola proses rekruitment tetapi untuk mempermudah memahaminya, saya ambil proses recruitment yang pola nya mirip gambar infografis yang saya tempelkan di bagian atas dari paragraf ini.
Job specification, biasanya proses rekruitmen dimulai dengan adanya permintaan ke département SDM (Sumber Daya Manusia) dari departemen-departemen yang membutuhkan tenaga kerja tambahan. Permintaan harus menyatakan berapa jumlah yang dibutuhkan, posisi yang lowong, dan deskripsi pekerjaan untuk posisi yang lowong itu.
Source candidate, setelah mendapatkan spesifikasi yang dibutuhkan pihak SDM akan menentukan dari sumber mana kebutuhan itu akan dipenuhi. Secara umum ada 2 sumber yaitu internal dan eksternal. Untuk internal biasanya pengumuman akan diberikan kepada seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan bersangkutan. Sedang untuk eksternal, biasanya pihak SDM akan membuat advertisement tentang lowongan kerja melalui media seperti koran, radio, televisi, dsb. Bisa juga melalui social media seperti linkedin, facebook, twitter, dsb. Cara lain adalah dengan menyewa headhunter untuk melakukan seleksi sesuai kebutuhan perusahaan atau menuliskan lowongan di job search engine spt Indeed, JobsDb.com, Jobstreet.com, dsb.
Screening candidate, biasanya setelah cukup banyak jumlah pelamar pekerjaan maka dimulailah proses screening untuk mendapatkan kandidat yang potensial untuk posisi yang ditawarkan. Pada tahap ini, pihak SDM akan melihat resumee dari para pelamar. Secara umum, dari resumee bisa dilihat kecocokan pelamar dengan job specification dari posisi yang ditawarkan. Screening bisa dilakukan dengan melihat pendidikan, pengalaman kerja, dsb.
Check candidate, setelah didapatkan beberapa pelamar yang dianggap berpotensi untuk mengisi lowongan yang tersedia. Pihak SDM biasanya akan melakukan pemeriksaan referensi, untuk mengetahui latar belakang dari para pelamar.
Shortlist candidate, daftar shortlist candidate didapatkan setelah proses checking selesai. Dari daftar itulah pihak SDM akan memanggil pelamar-pelamar yang dianggap berpotensi untuk mengisi lowongan yang ditawarkan.
Interview, proses selanjutnya adalah interview. Para pelamar dalam daftar shortlist candidate akan di interview satu per satu oleh pihak SDM, User dan Top Management. Sebetulnya ini adalah kelanjutan dari proses screening.
Evaluated candidate, interview biasanya dilanjutkan dengan beberapa proses lanjutan seperti aptitude test dan test kesehatan. Setelah proses seleksi diatas diselesaikan, maka mulailah pihak SDM mengevaluasi setiap potensial kandidat yang lulus dalam proses penyeleksian.
Recommendation, bila proses seleksi sudah selesai dan didapat kandidat yang baik. Maka pihak SDM akan merekomendasikan kandidat ini kepada departement yang meminta tambahaban pekerjaan.
Monitoring, setelah departemen yang meminta tambahan tenaga menerima kandidat yang ditawarkan oleh pihak SDM, pihak SDM masih harus mengawasi pegawai baru tadi selama beberapa periode (bisa 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan) yang disebut sebagai "masa percobaan". Tetapi tidak semua perusahaan memakai sistem percobaan karena banyak pula yang begitu diterima bisa langsung menjadi karyawan tetap.
Itulah sekilas tentang proses rekruitment dan seleksi yang umum dijalankan di perusahaan.
Pertanyaan ke dua yang biasanya muncul dari mahasiswa adalah berapa lama proses seleksi itu sendiri?
Nah ini yang sulit untuk saya jawab secara langsung, karena beda perusahaan memiliki beda kebijakan dalam hal rekruitmen dan seleksi.
Pengalaman saya pribadi, ada perusahaan yang dari tahap interview sampai dengan tahap penerimaan hanya butuh waktu 1 minggu. Tetapi ada juga perusahaan yang proses recruitmen dan seleksinya sampai 6-7 bulan. Ada perusahaan yang begitu saya kirim resume untuk melamar lowongan yang ditawarkan sampai diundang interview hanya butuh waktu 2-3 hari, tetapi ada yang saya sudah masukkan resume saya bertahun-tahun lalu (sampai sudah lupa pernah melamar ke tempat itu) baru diundang untuk proses seleksi beberapa bulan yang lalu. Bahkan ada yang lebih aneh lagi, saya merasa tidak pernah melamar ke perusahaan itu, tetapi justru mendapatkan panggilan, setelah saya bertemu dengan SDM managernya saya tambah heran karena ternyata resume yang dia pegang adalah resume saya yang 10 tahun lalu. Tetapi di tempat itu justru saya bekerja sekarang!
Pesan dari saya dalam melamar pekerjaan harus sabar. Kalau memang pekerjaan itu jodoh dengan kalian tidak akan lari juga dia dari kamu. Selamat berkarya. (IHW)
Dalam tulisan ini saya coba jelaskan secara singkat tentang proses seleksi karyawan yang umum dilakukan oleh perusahaan pada saat mereka membutuhkan karyawan
Saya sisipkan juga infografis proses seleksi yang saya dapat dari internet untuk membantu kalian lebih mudah memahami tulisan saya selanjutnya.
(sumber: google.com)
Kita mulai saja membicarakan tentang proses rekruitment, sebenarnya ada banyak pola proses rekruitment tetapi untuk mempermudah memahaminya, saya ambil proses recruitment yang pola nya mirip gambar infografis yang saya tempelkan di bagian atas dari paragraf ini.
Job specification, biasanya proses rekruitmen dimulai dengan adanya permintaan ke département SDM (Sumber Daya Manusia) dari departemen-departemen yang membutuhkan tenaga kerja tambahan. Permintaan harus menyatakan berapa jumlah yang dibutuhkan, posisi yang lowong, dan deskripsi pekerjaan untuk posisi yang lowong itu.
Source candidate, setelah mendapatkan spesifikasi yang dibutuhkan pihak SDM akan menentukan dari sumber mana kebutuhan itu akan dipenuhi. Secara umum ada 2 sumber yaitu internal dan eksternal. Untuk internal biasanya pengumuman akan diberikan kepada seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan bersangkutan. Sedang untuk eksternal, biasanya pihak SDM akan membuat advertisement tentang lowongan kerja melalui media seperti koran, radio, televisi, dsb. Bisa juga melalui social media seperti linkedin, facebook, twitter, dsb. Cara lain adalah dengan menyewa headhunter untuk melakukan seleksi sesuai kebutuhan perusahaan atau menuliskan lowongan di job search engine spt Indeed, JobsDb.com, Jobstreet.com, dsb.
Screening candidate, biasanya setelah cukup banyak jumlah pelamar pekerjaan maka dimulailah proses screening untuk mendapatkan kandidat yang potensial untuk posisi yang ditawarkan. Pada tahap ini, pihak SDM akan melihat resumee dari para pelamar. Secara umum, dari resumee bisa dilihat kecocokan pelamar dengan job specification dari posisi yang ditawarkan. Screening bisa dilakukan dengan melihat pendidikan, pengalaman kerja, dsb.
Check candidate, setelah didapatkan beberapa pelamar yang dianggap berpotensi untuk mengisi lowongan yang tersedia. Pihak SDM biasanya akan melakukan pemeriksaan referensi, untuk mengetahui latar belakang dari para pelamar.
Shortlist candidate, daftar shortlist candidate didapatkan setelah proses checking selesai. Dari daftar itulah pihak SDM akan memanggil pelamar-pelamar yang dianggap berpotensi untuk mengisi lowongan yang ditawarkan.
Interview, proses selanjutnya adalah interview. Para pelamar dalam daftar shortlist candidate akan di interview satu per satu oleh pihak SDM, User dan Top Management. Sebetulnya ini adalah kelanjutan dari proses screening.
Evaluated candidate, interview biasanya dilanjutkan dengan beberapa proses lanjutan seperti aptitude test dan test kesehatan. Setelah proses seleksi diatas diselesaikan, maka mulailah pihak SDM mengevaluasi setiap potensial kandidat yang lulus dalam proses penyeleksian.
Recommendation, bila proses seleksi sudah selesai dan didapat kandidat yang baik. Maka pihak SDM akan merekomendasikan kandidat ini kepada departement yang meminta tambahaban pekerjaan.
Monitoring, setelah departemen yang meminta tambahan tenaga menerima kandidat yang ditawarkan oleh pihak SDM, pihak SDM masih harus mengawasi pegawai baru tadi selama beberapa periode (bisa 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan) yang disebut sebagai "masa percobaan". Tetapi tidak semua perusahaan memakai sistem percobaan karena banyak pula yang begitu diterima bisa langsung menjadi karyawan tetap.
Itulah sekilas tentang proses rekruitment dan seleksi yang umum dijalankan di perusahaan.
Pertanyaan ke dua yang biasanya muncul dari mahasiswa adalah berapa lama proses seleksi itu sendiri?
Nah ini yang sulit untuk saya jawab secara langsung, karena beda perusahaan memiliki beda kebijakan dalam hal rekruitmen dan seleksi.
Pengalaman saya pribadi, ada perusahaan yang dari tahap interview sampai dengan tahap penerimaan hanya butuh waktu 1 minggu. Tetapi ada juga perusahaan yang proses recruitmen dan seleksinya sampai 6-7 bulan. Ada perusahaan yang begitu saya kirim resume untuk melamar lowongan yang ditawarkan sampai diundang interview hanya butuh waktu 2-3 hari, tetapi ada yang saya sudah masukkan resume saya bertahun-tahun lalu (sampai sudah lupa pernah melamar ke tempat itu) baru diundang untuk proses seleksi beberapa bulan yang lalu. Bahkan ada yang lebih aneh lagi, saya merasa tidak pernah melamar ke perusahaan itu, tetapi justru mendapatkan panggilan, setelah saya bertemu dengan SDM managernya saya tambah heran karena ternyata resume yang dia pegang adalah resume saya yang 10 tahun lalu. Tetapi di tempat itu justru saya bekerja sekarang!
Pesan dari saya dalam melamar pekerjaan harus sabar. Kalau memang pekerjaan itu jodoh dengan kalian tidak akan lari juga dia dari kamu. Selamat berkarya. (IHW)
Jumat, 09 Februari 2018
The best company to work for 2018
(sumber: Glassdoor)
Facebook menjadi perusahaan terbaik di dunia untuk bekerja pada tahun 2018 versi Glassdoor. Apa dan kenapa Facebook bisa menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, silahkan tonton video clip singkat di atas. Bagi yang berminat silahkan kirim resume anda ! (IHW)
Rabu, 07 Februari 2018
Bentuk-bentuk Resume
Sekarang kita sampai pada bahasan mengenai jenis-jenis resume, saya pikir ini perlu diketahui oleh para mahasiswa ketika mereka mau melamar internship ataupun para fresh graduate untuk melamar pekerjaan pertama mereka.
Berdasarkan literature yang ada, resume berdasarkan bentuknya dapat digolongkan menjadi 2 bentuk utama yaitu
Bentuk kronologis, resume bentuk kronologis biasanya dimulai dengan mengurutkan informasi yang hendak kalian sampaikan pada calon pemberi kerja, misalnya saja pendidikan anda, pengalaman kerja terdahulu, platinan/workshop/seminar yang pernah anda ikuti, berapa banyak karya ilmiah dihasilkan, pengalaman berorganisasi, sertifikasi, dll. Bentuk resume kronologis cocok digunakan untuk para profesional yang sudah memiliki riwayat pendidikan yang panjang, pengalaman kerja yang cukup banyak, mengikuti banyak pelatihan, dll. Resume bentuk ini kurang tepat untuk mahasiswa atau freshgraduate yang belum memiliki pengalaman yang cukup.
Bentuk fungsional, resume bentuk fungsional dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian calon pemberi kerja dengan menampilkan informasi yang memperlihatkan keunggulan anda baik di bidang akademis, prestasi-prestasi ekstra kulikuler dicapai, ketrampilan khusus yang anda miliki, interest anda pada satu bidang, termasuk juga kualifikasi diri. Bentuk ini sangat baik untuk para mahasiswa ataupun freshgraduate yang belum memiliki riwayat akademis atau pekerjaan yang banyak.
Contoh resume fungsional kreatif yang cocok untuk freshgraduate:
Ke 2 bentuk diatas juga dapat digabungkan menjadi bentuk kombinasi, yang manapun bentuk yang anda pilih yang paling penting haruslah berorientasi pada pekerjaan yang dibidik. Jadi jangan membuat resume satu lalu disebar ke banyak perusahaan untuk bermacam jenis pekerjaan yang dilamar. Harus ada strategy dalam Mengelola resume anda. Selamat mencoba. (IHW)
Berdasarkan literature yang ada, resume berdasarkan bentuknya dapat digolongkan menjadi 2 bentuk utama yaitu
Bentuk kronologis, resume bentuk kronologis biasanya dimulai dengan mengurutkan informasi yang hendak kalian sampaikan pada calon pemberi kerja, misalnya saja pendidikan anda, pengalaman kerja terdahulu, platinan/workshop/seminar yang pernah anda ikuti, berapa banyak karya ilmiah dihasilkan, pengalaman berorganisasi, sertifikasi, dll. Bentuk resume kronologis cocok digunakan untuk para profesional yang sudah memiliki riwayat pendidikan yang panjang, pengalaman kerja yang cukup banyak, mengikuti banyak pelatihan, dll. Resume bentuk ini kurang tepat untuk mahasiswa atau freshgraduate yang belum memiliki pengalaman yang cukup.
Bentuk fungsional, resume bentuk fungsional dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian calon pemberi kerja dengan menampilkan informasi yang memperlihatkan keunggulan anda baik di bidang akademis, prestasi-prestasi ekstra kulikuler dicapai, ketrampilan khusus yang anda miliki, interest anda pada satu bidang, termasuk juga kualifikasi diri. Bentuk ini sangat baik untuk para mahasiswa ataupun freshgraduate yang belum memiliki riwayat akademis atau pekerjaan yang banyak.
Contoh resume fungsional kreatif yang cocok untuk freshgraduate:
Ke 2 bentuk diatas juga dapat digabungkan menjadi bentuk kombinasi, yang manapun bentuk yang anda pilih yang paling penting haruslah berorientasi pada pekerjaan yang dibidik. Jadi jangan membuat resume satu lalu disebar ke banyak perusahaan untuk bermacam jenis pekerjaan yang dilamar. Harus ada strategy dalam Mengelola resume anda. Selamat mencoba. (IHW)
Selasa, 30 Januari 2018
Resume untuk fresh graduate
Setelah membantu merevisi banyak resume dari mahasiswa yang baru lulus dan sedang dalam proses mencari pekerjaan, saya melihat beberapa hal yang sekiranya perlu untuk ditampilkan pada resume setiap fresh graduate untuk menarik perhatian pemberi pekerjaan
Memaparkan target karier, saya pikir bagian ini perlu dicantumkan di resume setiap fresh graduate karena sebagai fresh graduate anda belum memiliki pengalaman kerja yang bisa diceritakan kepada pemberi kerja. Salah satu cara termudah untuk mengenal anda, adalah dengan mengetahui target karier anda. Dengan mengetahui target karier, pemberi kerja akan lebih mudah dalam melihat kesesuaian kondisi anda dengan lowongan yang tersedia di perusahaan saat ini.
Fokus pada pencapaian akademis, pencapaian akademis harus menjadi fokus pada resume fresh graduate, karena sejarah pencapaian anda dalam bidang akademis dapat dijadikan sebagai alat prediksi kinerja anda di tempat bekerja.Meskipun tidak selalu yang berprestasi akademis juga akan berprestasi dalam dunia kerja, tetapi setidaknya dapat menjadi pegangan pemberi kerja dalam menilai anda.
Gunakan kekuatan reference, mintalah referensi dari dosen atau senior yang telah memberikan bimbingan akademis selama perkuliahan. Kekuatan referensi akan menjadi sangat berarti bila anda bekerja dalam suatu jaringan yang cukup besar.
Tuliskan kegiatan ekstrakulikuler anda di kampus, bila pencapaian akademis menunjukkan kemampuan intelektual anda secara umum, maka kegiatan ekstrakulikuler dapat digunakan untuk melihat luasnya minat dan pergaulan anda selama di kampus. Karena itu saya selalu sarankan mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakulikuler yang positip asalkan tidak mengganggu kuliah mereka. Kegiatan ekstrakulikuler akan mempertajam ketrampilan anda dalam hidup bersosialisasi di tengah2x masyarakat.
Gunakan resume format online untuk mempersingkat waktu penulisan dan menjaga kualitas tulisan anda.
Itulah sekilas pandang tentang membuat resume untuk fresh graduate. (IHW)
Memaparkan target karier, saya pikir bagian ini perlu dicantumkan di resume setiap fresh graduate karena sebagai fresh graduate anda belum memiliki pengalaman kerja yang bisa diceritakan kepada pemberi kerja. Salah satu cara termudah untuk mengenal anda, adalah dengan mengetahui target karier anda. Dengan mengetahui target karier, pemberi kerja akan lebih mudah dalam melihat kesesuaian kondisi anda dengan lowongan yang tersedia di perusahaan saat ini.
Fokus pada pencapaian akademis, pencapaian akademis harus menjadi fokus pada resume fresh graduate, karena sejarah pencapaian anda dalam bidang akademis dapat dijadikan sebagai alat prediksi kinerja anda di tempat bekerja.Meskipun tidak selalu yang berprestasi akademis juga akan berprestasi dalam dunia kerja, tetapi setidaknya dapat menjadi pegangan pemberi kerja dalam menilai anda.
Gunakan kekuatan reference, mintalah referensi dari dosen atau senior yang telah memberikan bimbingan akademis selama perkuliahan. Kekuatan referensi akan menjadi sangat berarti bila anda bekerja dalam suatu jaringan yang cukup besar.
Tuliskan kegiatan ekstrakulikuler anda di kampus, bila pencapaian akademis menunjukkan kemampuan intelektual anda secara umum, maka kegiatan ekstrakulikuler dapat digunakan untuk melihat luasnya minat dan pergaulan anda selama di kampus. Karena itu saya selalu sarankan mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakulikuler yang positip asalkan tidak mengganggu kuliah mereka. Kegiatan ekstrakulikuler akan mempertajam ketrampilan anda dalam hidup bersosialisasi di tengah2x masyarakat.
Gunakan resume format online untuk mempersingkat waktu penulisan dan menjaga kualitas tulisan anda.
Itulah sekilas pandang tentang membuat resume untuk fresh graduate. (IHW)
Kamis, 18 Januari 2018
Bagaimana cara mencari lowongan kerja?
Banyak mahasiswa terutama semester terakhir yang sering bertanya-tanya bagaimana caranya mencari lowongan kerja, karena inilah kali pertama mereka harus mandiri untuk menentukan kemana mereka akan bekerja atau berkehidupan sebagai seorang profesional.
Sebetulnya lowongan kerja dapat dicari dengan beberapa cara, misalnya
1.Informasi orang dalam, hal umum apabila perusahaan mau merekruit tenaga kerja baru maka sebelum mereka mencari dari luar, biasanya mereka mencari dari sumber di dalam dulu. HRD biasanya akan mengumumkan lowongan pada karyawan di perusahaan bersangkutan, dengan tujuan agar mereka mau mengajak saudara, rekan atau almamater mereka untuk bekerja di perusahaan ybs. Makanya jangan sungkan - sungkan untuk kontak saudara atau rekan anda yang sudah terlebih dahulu bekerja di sebuah perusahaan yang baik. Siapa tahu ada lowongan untuk anda di sana.
2.Lowongan dari koran, koran seperti kompas atau suara pembaharuan, dll biasanya akan mencantumkan lowongan kerja terutama pada hari-hari tertentu seperti Sabtu dan Minggu. Makanya rajin beli dan baca koran, kalau tidak mau ketinggalan kesempatan untuk mengisi lowongan kerja di perusahaan-perusahaan yang baik.
3.Online Jobsearch, sekarang banyak online job search engine yang memberikan info terbaru terkait lowongan pekerjaan dari berbagai negara (termasuk tentunya indonesia). Salah satu yang saya anggap terbaik adalah Indeed, anda dapat mengakses job search engine ini melalui blog saya letaknya adalah di kiri atas dari halaman blog. Silahkan mencoba sendiri.
4.Head Hunters, untuk anda yang sudah memiliki pengalaman kerja dan sudah berada pada posisi managerial keatas bisa menggunakan jasa head hunters. Head hunters akan mempertemukan anda sebagai pecari kerja dengan perusahaan yang sedang mencari profesional untuk mengisi posisi di perusahaannya.
5.Kampus, biasanya perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga freshman juga akan mendatangi kampus - kampus untuk melakukan rekruitmen secara langsung di kampus. Itulah yang disebut On-Campus Recruitment.
Itulah beberapa sumber untuk mencari lowongan kerja pada saat nanti anda lulus dari bangku kuliah. (IHW)
Sebetulnya lowongan kerja dapat dicari dengan beberapa cara, misalnya
1.Informasi orang dalam, hal umum apabila perusahaan mau merekruit tenaga kerja baru maka sebelum mereka mencari dari luar, biasanya mereka mencari dari sumber di dalam dulu. HRD biasanya akan mengumumkan lowongan pada karyawan di perusahaan bersangkutan, dengan tujuan agar mereka mau mengajak saudara, rekan atau almamater mereka untuk bekerja di perusahaan ybs. Makanya jangan sungkan - sungkan untuk kontak saudara atau rekan anda yang sudah terlebih dahulu bekerja di sebuah perusahaan yang baik. Siapa tahu ada lowongan untuk anda di sana.
2.Lowongan dari koran, koran seperti kompas atau suara pembaharuan, dll biasanya akan mencantumkan lowongan kerja terutama pada hari-hari tertentu seperti Sabtu dan Minggu. Makanya rajin beli dan baca koran, kalau tidak mau ketinggalan kesempatan untuk mengisi lowongan kerja di perusahaan-perusahaan yang baik.
3.Online Jobsearch, sekarang banyak online job search engine yang memberikan info terbaru terkait lowongan pekerjaan dari berbagai negara (termasuk tentunya indonesia). Salah satu yang saya anggap terbaik adalah Indeed, anda dapat mengakses job search engine ini melalui blog saya letaknya adalah di kiri atas dari halaman blog. Silahkan mencoba sendiri.
4.Head Hunters, untuk anda yang sudah memiliki pengalaman kerja dan sudah berada pada posisi managerial keatas bisa menggunakan jasa head hunters. Head hunters akan mempertemukan anda sebagai pecari kerja dengan perusahaan yang sedang mencari profesional untuk mengisi posisi di perusahaannya.
5.Kampus, biasanya perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga freshman juga akan mendatangi kampus - kampus untuk melakukan rekruitmen secara langsung di kampus. Itulah yang disebut On-Campus Recruitment.
Itulah beberapa sumber untuk mencari lowongan kerja pada saat nanti anda lulus dari bangku kuliah. (IHW)
Selasa, 16 Januari 2018
Beda Magang, Part-time, Freelance dan Temporary Job
Akhir-akhir ini banyak mahasiswa saya yang bertanya tentang bedanya kerja magang (internship), kerja paruh waktu (part-time), kerja freelance dan kerja temporary. Mungkin karena banyak dari mereka yang sedang coba-coba mencari kerjaan sampingan ketika sedang tidak ada kelas atau mau mengikuti program kerja magang yang diwajibkan oleh universitas.
Beberapa perbedaannya adalah sbb
Kerja magang (internship), biasanya adalah pelatihan kerja yang dikoordinasi oleh pihak kampus sebagai salah satu prasyarat kelulusan mahasiswa yang bersangkutan. Lamanya kerja magang biasanya diatur oleh pihak kampus (ada yang 1 bulan,3 bulan, bahkan sampai 6 bulan). Mahasiswa yang melakukan pekerjaan magang ada yang mendapatkan bayaran tetapi ada juga yang tidak dibayar (karena dianggap sebagai program sosial perusahaan yang memberikan kesempatan magang). Biasanya bila tidak mendapatkan bayaran sebagai penggantinya maka mahasiswa yang bersangkutan akan diberikan uang transport atau uang makan.
Kerja freelance, adalah kerja yang bersifat flexi. Biasanya pekerjaan yang dilakukannya adalah dalam bentuk project. Oleh karena itu biasanya para freelancer adalah orang yang sudah memiliki keahlian tertentu untuk dapat bekerja mandiri dengan tenggat waktu yang ketat. Jam kerja pekerja freelance tidak ditentukan seperti pekerja kantoran yang harus bekerja 8 jam sehari selama 5 hari dalam 1 minggunya. Begitu pula pekerja freelance tidak harus setiap hari datang ke kantor, karena pekerjaan nya bisa dilakukan dimana saja termasuk dari rumah (tetapi tentunya dengan persetujuan dari pemberi kerja). Dewasa ini industry kreatif adalah yang paling banyak memberikan peluang bagi para freelancer.
Kerja part-time, kerja part-time dibedakan dengan kerja full-time berdasarkan jam kerjanya per minggu. Pekerja part-time tidak perlu hadir 40 jam per minggu seperti pekerja full-time. Biasanya pekerja part-time banyak digunakan untuk bidang tugas yang membutuhkan shift, misalnya sebagai waitress, telemarketing, photographer, operator mesin, driver, dsb. Atau untuk para pekerja profesional yang ingin memiliki kerja sampingan dalam profesinya seperti dokter atau dosen.
Kerja temporary, sifatnya adalah kontrak jangka pendek (biasanya kurang dari 1 tahun). Mirip dengan pekerja freelance, bedanya pekerja temporary memiliki jam kerja yang sama dengan pekerja full-time di tempat dia dipekerjakan. Hanya saja pekerja temporary dibatasi masa kerjanya berdasarkan kontrak. Setelah habis kontrak, bila pemberi kerja masih membutuhkan tenaganya maka kontrak dapat diperpanjang. Banyak NGO (Non Profit Organization) membuka lowongan untuk pekerja-pekerja temporary.
Nah itulah perbedaan antara kerja magang, kerja freelance, kerja part-time dan kerja temporary. (IHW)
Beberapa perbedaannya adalah sbb
Kerja magang (internship), biasanya adalah pelatihan kerja yang dikoordinasi oleh pihak kampus sebagai salah satu prasyarat kelulusan mahasiswa yang bersangkutan. Lamanya kerja magang biasanya diatur oleh pihak kampus (ada yang 1 bulan,3 bulan, bahkan sampai 6 bulan). Mahasiswa yang melakukan pekerjaan magang ada yang mendapatkan bayaran tetapi ada juga yang tidak dibayar (karena dianggap sebagai program sosial perusahaan yang memberikan kesempatan magang). Biasanya bila tidak mendapatkan bayaran sebagai penggantinya maka mahasiswa yang bersangkutan akan diberikan uang transport atau uang makan.
Kerja freelance, adalah kerja yang bersifat flexi. Biasanya pekerjaan yang dilakukannya adalah dalam bentuk project. Oleh karena itu biasanya para freelancer adalah orang yang sudah memiliki keahlian tertentu untuk dapat bekerja mandiri dengan tenggat waktu yang ketat. Jam kerja pekerja freelance tidak ditentukan seperti pekerja kantoran yang harus bekerja 8 jam sehari selama 5 hari dalam 1 minggunya. Begitu pula pekerja freelance tidak harus setiap hari datang ke kantor, karena pekerjaan nya bisa dilakukan dimana saja termasuk dari rumah (tetapi tentunya dengan persetujuan dari pemberi kerja). Dewasa ini industry kreatif adalah yang paling banyak memberikan peluang bagi para freelancer.
Kerja part-time, kerja part-time dibedakan dengan kerja full-time berdasarkan jam kerjanya per minggu. Pekerja part-time tidak perlu hadir 40 jam per minggu seperti pekerja full-time. Biasanya pekerja part-time banyak digunakan untuk bidang tugas yang membutuhkan shift, misalnya sebagai waitress, telemarketing, photographer, operator mesin, driver, dsb. Atau untuk para pekerja profesional yang ingin memiliki kerja sampingan dalam profesinya seperti dokter atau dosen.
Kerja temporary, sifatnya adalah kontrak jangka pendek (biasanya kurang dari 1 tahun). Mirip dengan pekerja freelance, bedanya pekerja temporary memiliki jam kerja yang sama dengan pekerja full-time di tempat dia dipekerjakan. Hanya saja pekerja temporary dibatasi masa kerjanya berdasarkan kontrak. Setelah habis kontrak, bila pemberi kerja masih membutuhkan tenaganya maka kontrak dapat diperpanjang. Banyak NGO (Non Profit Organization) membuka lowongan untuk pekerja-pekerja temporary.
Nah itulah perbedaan antara kerja magang, kerja freelance, kerja part-time dan kerja temporary. (IHW)
Senin, 15 Januari 2018
Volunteer Program
Pengumuman
Telah dibuka Volunteer Program for 18th Asian Games, Jakarta-Palembang 2018
Pendaftaran Volunteer akan dibuka kembali pada tanggal 18 January 2018
Bagi yang berminat silahkan klik tautan di bawah ini
Volunteer Program for 18th Asian Games, Jakarta-Palembang 2018
Dibutuhkan 13.000 tenaga Volunteer untuk 18th Asian Games 2018 di Jakarta Palembang
(18 Agustus 2018 s/d 2 September 2018)
Dibutuhkan 2.000 tenaga Volunteer untuk Test Event Prior to 18 Asian Games 2018 di Jakarta
(10 February 2018 s/d 24 February 2018)
(IHW)
Jumat, 12 Januari 2018
Kemana setelah lulus kuliah?
Kemarin sehabis mengajar, saya sempat ngopi darat dengan beberapa mahasiswa. Beberapa dari mereka menanyakan kepada saya tentang kelanjutan setelah lulus dari universitas. Kebanyakan dari mereka menanyakan apakah yang disebut karier itu harus selalu dalam bentuk bekerja pada orang lain di sebuah perusahaan.
Diantara mereka ada yang pernah membaca buku yang cukup terkenal tentang karier. Kalau tidak salah buku itu menyatakan ada 3 jenis pekerjaan yang bisa dilakukan setelah lulus kuliah, bekerja sebagai profesional di sebuah perusahaan, menjadi entrepreneur, atau menjadi investor.
Menurut pendapat saya baik sebagai profesional, entrepreneur maupun investor adalah sama-sama pilihan karier. Ke tiganya menuntut basic skill untuk memulai dan juga komitmen untuk dapat berkembang di bidangnya masing-masing. Itulah yang disebut karier, pertumbuhan dalam pekerjaan kita ke level yang lebih tinggi.
Beda antara ketiganya adalah sebagai berikut;
Profesional, adalah seorang yang bekerja di sebuah perusahaan berdasarkan keahlian yang dimilikinya. Seorang disebut profesional bila dia dapat menjadi problem solver di bidangnya sesuai dengan standar yang berlaku, dan oleh karenanya orang itu akan menerima upah sesuai dengan apa yang dihasilkannya untuk perusahaan.
Entrepreneur, adalah seseorang yang bekerja mandiri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses tidak cukup hanya memiliki modal saja, terlebih lagi seorang entrepreneur harus memiliki visi yang jelas dan komitmen yang kuat untuk mewujudkan visi tersebut. Tidak semua orang terpanggil untuk menjadi entrepreneur, karena dibutuhkan kualitas kepemimpinan dalam hal ini.
Investor, sama seperti dengan entrepreneur maka seorang investor juga membutuhkan visi yang jelas ke depan dan komitmen yang kuat untuk mewujudkan visi tersebut, jadi bukan persoalan modal saja. Bedanya dengan entrepreneur adalah seorang investor tidak membangun system sendiri misalnya dengan membangun perusahaan sendiri. Seorang investor lebih memilih untuk "menitipkan" dananya pada suatu system yang dianggap dapat menghasilkan imbal balik untuk dana yang dititipkan disana.
Demikianlah perbedaan antara profesional, entrepreneur dan investor. (IHW)
Diantara mereka ada yang pernah membaca buku yang cukup terkenal tentang karier. Kalau tidak salah buku itu menyatakan ada 3 jenis pekerjaan yang bisa dilakukan setelah lulus kuliah, bekerja sebagai profesional di sebuah perusahaan, menjadi entrepreneur, atau menjadi investor.
Menurut pendapat saya baik sebagai profesional, entrepreneur maupun investor adalah sama-sama pilihan karier. Ke tiganya menuntut basic skill untuk memulai dan juga komitmen untuk dapat berkembang di bidangnya masing-masing. Itulah yang disebut karier, pertumbuhan dalam pekerjaan kita ke level yang lebih tinggi.
Beda antara ketiganya adalah sebagai berikut;
Profesional, adalah seorang yang bekerja di sebuah perusahaan berdasarkan keahlian yang dimilikinya. Seorang disebut profesional bila dia dapat menjadi problem solver di bidangnya sesuai dengan standar yang berlaku, dan oleh karenanya orang itu akan menerima upah sesuai dengan apa yang dihasilkannya untuk perusahaan.
Entrepreneur, adalah seseorang yang bekerja mandiri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses tidak cukup hanya memiliki modal saja, terlebih lagi seorang entrepreneur harus memiliki visi yang jelas dan komitmen yang kuat untuk mewujudkan visi tersebut. Tidak semua orang terpanggil untuk menjadi entrepreneur, karena dibutuhkan kualitas kepemimpinan dalam hal ini.
Investor, sama seperti dengan entrepreneur maka seorang investor juga membutuhkan visi yang jelas ke depan dan komitmen yang kuat untuk mewujudkan visi tersebut, jadi bukan persoalan modal saja. Bedanya dengan entrepreneur adalah seorang investor tidak membangun system sendiri misalnya dengan membangun perusahaan sendiri. Seorang investor lebih memilih untuk "menitipkan" dananya pada suatu system yang dianggap dapat menghasilkan imbal balik untuk dana yang dititipkan disana.
Demikianlah perbedaan antara profesional, entrepreneur dan investor. (IHW)
Apakah career path itu?
Beberapa waktu belakangan ini banyak mahasiswa saya menanyakan tentang career path, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa-mahasiswa semester atas yang sebentar lagi akan mengambil tugas akhir mereka.
Kelihatannya mereka mulai bingung ketika pada akhirnya harus meninggalkan dunia kampus dan mulai memasuki dunia kerja.
Terus terang saya juga bukan seorang ahli di dalam bidang ini, terapi karena banyak mahasiswa saya yang bertanya tentang hal itu di luar kelas, maka saya coba menjawabnya melalui blog ini sesuai dengan pengetahuan saya selama 20 tahun lebih bekerja baik di bidang akademis maupun di bidang industri.
Career Path
Career path atau bila kata itu di Indonesia kan bisa menjadi jalur karier (saya akan gunakan kata ini dalam tulisan saya), menurut pengalaman saya selama bekerja dilapangan dipadukan dengan buku-buku referensi berkaitan dengan pengembangan karier yang pernah saya baca maka jalur karier adalah perkembangan posisi kita di dalam dunia kerja.
Perkembangan posisi ini secara tradisional menyiratkan pertumbuhan vertikal atau kemajuan ke posisi di tingkat yang lebih tinggi lagi, tetapi sebenarnya jalur karier ini tidak harus selalu secara vertikal di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Jalur karier ini juga dapat berupa pergerakan lateral yang merambah ke organisasi atau perusahaan lain dalam satu industri ataupun yang berbeda industri.
Jadi tidak harus seseorang masuk dalam suatu perusahaan lalu dia akan meniti karier disana, mulai dari staff terus supervisor dan naik lagi jadi manager, dst. Tetapi bisa juga dalam artian orang yang bersangkutan bekerja sebagai dosen di satu PT kemudian dengan keahliannya dia juga bisa berkembang menjadi seorang peneliti di institusi yang berbeda.
Rata-rata orang mengubah pekerjaan mereka sekitar 5 sampai 10 kali dalam kurun perjalan karier mereka, baik dalam industri sejenis atau pada industri yang berbeda. Bahkan ada orang yang mengubah total jalur kariernya baik karena kebutuhan ataupun karena kehendaknya sendiri. Itu semua tetap masuk dalam jalur karier seseorang, selama orang tersebut masih bekerja dalam suatu system.
(IHW)
Kelihatannya mereka mulai bingung ketika pada akhirnya harus meninggalkan dunia kampus dan mulai memasuki dunia kerja.
Terus terang saya juga bukan seorang ahli di dalam bidang ini, terapi karena banyak mahasiswa saya yang bertanya tentang hal itu di luar kelas, maka saya coba menjawabnya melalui blog ini sesuai dengan pengetahuan saya selama 20 tahun lebih bekerja baik di bidang akademis maupun di bidang industri.
Career Path
Career path atau bila kata itu di Indonesia kan bisa menjadi jalur karier (saya akan gunakan kata ini dalam tulisan saya), menurut pengalaman saya selama bekerja dilapangan dipadukan dengan buku-buku referensi berkaitan dengan pengembangan karier yang pernah saya baca maka jalur karier adalah perkembangan posisi kita di dalam dunia kerja.
Perkembangan posisi ini secara tradisional menyiratkan pertumbuhan vertikal atau kemajuan ke posisi di tingkat yang lebih tinggi lagi, tetapi sebenarnya jalur karier ini tidak harus selalu secara vertikal di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Jalur karier ini juga dapat berupa pergerakan lateral yang merambah ke organisasi atau perusahaan lain dalam satu industri ataupun yang berbeda industri.
Jadi tidak harus seseorang masuk dalam suatu perusahaan lalu dia akan meniti karier disana, mulai dari staff terus supervisor dan naik lagi jadi manager, dst. Tetapi bisa juga dalam artian orang yang bersangkutan bekerja sebagai dosen di satu PT kemudian dengan keahliannya dia juga bisa berkembang menjadi seorang peneliti di institusi yang berbeda.
Rata-rata orang mengubah pekerjaan mereka sekitar 5 sampai 10 kali dalam kurun perjalan karier mereka, baik dalam industri sejenis atau pada industri yang berbeda. Bahkan ada orang yang mengubah total jalur kariernya baik karena kebutuhan ataupun karena kehendaknya sendiri. Itu semua tetap masuk dalam jalur karier seseorang, selama orang tersebut masih bekerja dalam suatu system.
(IHW)
Langganan:
Postingan (Atom)